Pada kesempatan itu menurut keterangan dari Babinsa Sertu Bosur Siregar,” Bahwa pagi ini pihaknya telah melakukan kegiatan gotong royong bersama beberapa warga melakukan pembangunan rumah.
Pada kesempatan itu menurut keterangan dari Babinsa Sertu Bosur Siregar,” Bahwa pagi ini pihaknya telah melakukan kegiatan gotong royong bersama beberapa warga melakukan pembangunan rumah.
Hal ini dilakukan,” Agar dapat menjadi contoh serta panutan kepada warga masyarakat di Kampung Libo Jaya yang lainnya di dalam menerapkan dan membangkitkan rasa kebersamaan yang bersifat nasionalisme,” terang Babinsa Sertu Bosur Siregar.
Kegiatan gotong royong dimulai pada pukul 08.35 Wib dan selesai pada pukul 11.00 Wib.
Suasana kegiatan Goro bersama warga Kampung Libo Jaya selesai dalam keadaan aman dan lancar.
Laporan : Hen
Editor : Tihani
Dalam kesempatan tersebut, Alfedri menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah ini. Ia mengajak warga yang terdampak untuk tetap sabar dan ikhlas menghadapi cobaan.
"Musibah ini adalah ujian dari Allah. Hanya kepada mereka yang sabar dan ikhlas, Allah berikan pahala yang berlipat. Tetap tabah dan kuat menghadapi cobaan ini. Kami hadir langsung untuk memberikan bantuan dan memastikan langkah penanganan lebih lanjut," ungkap Alfedri.
Bupati Siak menyerahkan berbagai bantuan, termasuk paket bahan pokok, perlengkapan tidur, perlengkapan MCK, serta obat-obatan dan vitamin. Selain itu, Badan Amil Zakat Kabupaten Siak memberikan bantuan tunai sebesar Rp5 juta untuk setiap rumah yang terdampak.
"Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban bapak dan ibu sekeluarga. Selain itu, dinas terkait akan segera mendata dan menghitung kerugian untuk menentukan besaran bantuan yang akan dialokasikan melalui APBD Kabupaten Siak," lanjutnya.
Kebakaran tersebut mengakibatkan tiga rumah mengalami kerusakan dengan tingkat yang berbeda. Rumah Ibu Darsih Ermawati dan Ibu Wagirah rusak hampir 100 persen, sementara rumah milik Siti Masruroh mengalami kerusakan sekitar 35 persen.
"Kami akan terus berupaya memberikan bantuan terbaik agar warga yang terdampak dapat segera pulih dari musibah ini," ujar Alfedri.
Sumber : infopublik.id
Editor : azet
Kasat Reskrim Polres Siak AKP Bayu Ramadhan Efendi mengatakan, sampai saat ini api masih membara di lokasi. Diinformasikan, bahwa minyak mentah yang ada di tiga sumur itu berasal dari sumur yang ada di Bumi Siak Pusako (BSP).
“Proses pemadaman api dilakukan oleh tim Pemadam kebakaran milik BSP dan Pemerintah Kabupaten Siak,” kata Bayu, Sabtu (31/08/2024).
Sementara itu, untuk kerugian materil, sampai saat ini belum dapat dipastikan pihak terkait. Penyebab kebakaran juga belum diketahui karena saksi pertama yang mendatangi lokasi juga tidak mengetahui.
“Untuk penyebab kebakaran dari keterangan saksi yang melihat mereka tidak mengetahui sumber api berasal dari mana, hingga sampai saat ini api masih menyala dan pemadaman masih berlangsung,” jelas Bayu.
Laporan : rls/MCR
Editor : azet
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil adalah sebuah lahan gambut raksasa yang berkedudukan di Provinsi Riau. Tepatnya di Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak.
![]() |
advertisement |
"Iya benar, ada 10 hektare lahan terbakar di sebelah Cagar Biosfer. Beruntung api cepat dipadamkan sehingga tak menjalar ke hutan lindung itu," ujar Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi, Minggu (28/07/2024).
Asep menjelaskan, kebakaran terjadi sejak kemarin pukul 11.00 Wib. Asep memimpin pemadaman bersama puluhan anggotanya memadamkan api hingga hari ini.
"Sekitar lebih dari 40 personel saya bawa ke lokasi agar api padam dan tidak menjalar ke Cagar Biosfer," kata Asep.
Menurut Asep, pemadaman dilakukan bersama tim gabungan TNI, BPBD, Manggala Agni, MPA, dan RPK Arara Abadi. Tim masih di lokasi melakukan pendinginan di lahan yang masih menimbulkan asap.
"Luas lahan yang terbakar diperkirakan sekitar 10 hektare, sampai saat ini masih dalam proses pemadaman dan pendinginan oleh tim gabungan," jelasnya.
Awal mula api diketahui berdasarkan aplikasi karhutla Dasbor Lancang Kuning. Lahan yang terbakar ternyata milik seseorang bernama Hutagaol.
"Lokasi lahan milik Hutagaol warga Duri Kabupaten Bengkalis. Penyidik Satreskrim masih mencari pemiliknya," ucap Asep.
Selain dari darat, pemadaman diback up oleh helikopter water bombing karena lokasi cukup jauh. Bahkan, alat berat juga dikirim ke lokasi untuk membantu penyekatan.
"Lokasi cukup jauh dari jalan besar dan banyak binatang buas. Mudah-mudahan api dan asap segera padam," terang Asep.
Laporan : rls/MCR
Editor : azet
Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi melalui Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti, Prima Harrie Saputra mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“Begitu mendapat laporan, tim langsung menuju ke lokasi kejadian. Kapal Lintas Bahari 28 bermuatan sagu ini dengan tujuan Cirebon dari Selat Panjang,” katanya.
Dilanjutkan Budi, saya tim tiba di lokasi kejadian, tim SAR langsung memberikan instruksi ke ABK agar menggunakan Life Jacket dan segera turun karena membahayakan.
“Api berhasil dipadamkan setengah jam kemudian berkat upaya cepat dari kru kapal dan bantuan dari kapal-kapal terdekat serta pihak terkait lainnya. Api terlihat berkobar di haluan kapal. Asap hitam mengepul tinggi ke langit,” sebutnya.
Sementara itu, untuk penyebab kebakaran masih dalam investigasi pihak berwenang. Para penumpang dan ABK berhasil dievakuasi dengan selamat, dan kini sedang menunggu tindak lanjut dari instansi terkait.
“Untuk penyebab kebakaran masih diselidiki oleh pihak yang berwenang,” ujarnya.ndungi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Laporan : rls/MCR
Editor : azet
Helikopter tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala pelaksana BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan, dengan adanya tambahan helikopter tersebut hingga saat ini sudah ada enam unit helikopter water bombing, satu helikopter patroli dan satu pesawat tipe caravan untuk patroli.
“Jadi di Riau hingga saat ini sudah ada tujuh helikopter dan satu pesawat yang bisa digunakan untuk mengatasi Karhutla. Nantinya juga akan ada tambahan dua unit helikopter lagi di Riau,” sebut Edy, Selasa (22/7).
Dia menyebut, untuk mengatasi Karhutla pihaknya telah menyiapkan peralatan yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Karena memang setiap tahun, pihaknya selalu menyiapkan peralatan untuk penanganan Karhutla.
“Kalau peralatan pemadaman dan personil selalu siap, karena memang sudah cukup lengkap peralatan di Riau. Jika nantinya kurang, kita juga bisa meminta bantuan dari Pemerintah pusat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa sejak Januari hingga saat ini, tercatat sudah 745,42 hektare (Ha) luas lahan terbakar di Provinsi Riau. Luas lahan terbakar tersebut tersebar di kabupaten/kota di Riau. Saat ini Karhutla sudah ditemukan di 12 kabupaten/kota di Riau.
“Daerah yang terluas terjadi Karhutla di kota Dumai dengan 236 hotspot dan 36 fire spot dan lahan yang terbakar seluas 189,60 hektar. Selanjutnya adalah Kabupaten Meranti dengan 339 hotspot dan 25 fire spot. Sedangkan lahan yang terbakar mencapai 145,64 hektar. Kabupaten Pelalawan terdapat 165 hotspot, 17 titik api dan lahan yang terbakar seluas 128,23 hektar,” simpulnya.
Laporan : jod
Editor : azet
📞 0857 - 6307 - 8542
wartakandis.com
Follow wartakandis.com