|
Mempura – Kelompok Tani Maju Bersama berhasil panen perdana buah semangka dengan memanfaatkan lahan kosong seluas 4 hektare di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Siak, Indra Purnama, menyampaikan rasa bangganya atas kerja keras dan kegigihan kelompok tani Maju Bersama yang berhasil mengelola lahan tersebut dengan baik.
Ia berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong yang ada di wilayah Siak.
“Saya sangat senang melihat keberhasilan panen semangka ini. Semoga ini menjadi contoh bagi kelompok tani lain dalam memanfaatkan lahan kosong untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar , Indra Purnama, di kebun semangka yang terletak di depan Kantor Bupati Siak, Provinsi Riau pada Selasa (1/10/2024).
Ketua Kelompok Tani Maju Bersama, Wangsa, menjelaskan bahwa lahan seluas 4 hektare tersebut merupakan pinjaman dari pemerintah daerah. Sebelumnya, lahan tersebut tidak dimanfaatkan dan kini berhasil diubah menjadi kebun semangka yang produktif.
“Kami mengelola lahan ini secara mandiri dan memilih menanam semangka karena pertumbuhannya cepat, hanya membutuhkan waktu 55 hari hingga panen. Ini adalah panen perdana kami,” kata Wangsa.
Dari panen perdana ini, Wangsa memperkirakan hasil panen bisa mencapai 50 ton semangka. Dengan waktu panen yang singkat, kelompoknya berharap dapat panen hingga enam kali dalam setahun, dengan total produksi mencapai sekitar 300 ton.
“Jenis semangka yang ditanam adalah non-biji dengan merek Amara, hasil persilangan dengan varietas Inul Inden. Dari hasil panen ini, kami perkirakan bisa memperoleh keuntungan sebesar Rp150 juta hingga Rp200 juta, dengan harga jual semangka sekitar Rp5.000 per kilogram,” jelasnya.
Wangsa menambahkan bahwa semangka hasil panen ini telah dipasarkan ke berbagai daerah, seperti Medan, Batam, Pekanbaru, hingga pasar induk di Jakarta. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa lahan kosong bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Panen ini membuktikan bahwa lahan kosong bisa dimanfaatkan dengan baik. Harapan kami ke depannya, akan ada lebih banyak lahan dari pemerintah daerah yang bisa dikelola oleh kelompok kami,” tutup Wangsa.
Lahan tersebut disewa dari pemerintah daerah dengan biaya Rp6 juta untuk jangka waktu tiga tahun. Meski baru terbentuk setahun, kelompok "Maju Bersama" sudah aktif mengelola beberapa lahan di wilayah lain, seperti di Buatan, Dayun, dan Sungai Betung.
Sumber : infopublik.id
Editor : azet
wartakandis.com
Follow wartakandis.com